Harga emas dunia turun tipis pada perdagangan pagi ini. Sejak mencapai puncak akhir pekan lalu, harga sang logam mulia melandai.
Pada Jumat (3/11/2023) pukul 06:10 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.984,59/ons. Turun 0,06% dibandingkan hari sebelumnya.
Kemarin, harga emas ditutup di US$ 1.985,51/ons. Naik tipis 0,17%. Kenaikan yang tercipta usai harga turun 3 hari beruntun.
Akhir pekan lalu, harga emas menyentuh US$ 2.005,78/ons. Ini adalah titik tertinggi sejak Mei. Namun harga emas tidak bisa bertahan lama di level US$ 2.000/ons.
Pada Oktober, harga emas melonjak 7% lebih. Konflik di Timur Tengah antara Israel dan Hamas membuat investor mencari perlindungan di aset yang dipandang aman (safe haven), dan emas adalah salah satunya.
Harga emas saat ini sudah memasukkan faktor risiko geopolitik. Jika perang meluas, maka harga emas bisa naik lagi
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas memang masih bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 64,51.
RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Akan tetapi, kenaikan yang sudah tajam bulan lalu membuat harga emas rawan terkoreksi. Harga emas sudah mendekati support US$ 1.984, sehingga ruang penurunan menjadi lebih terbuka.
Target koreksi atau support terdekat adalah US$ 1.964/ons. Jika tertembus, maka harga emas bisa turun lagi menuju US$ 1.951/ons.
Target paling pesimistis atau support terjauh ada di US$ 1.925/ons.
Sementara target kenaikan atau resisten terdekat adalah US$ 1.992/ons. Jika tertembus, maka bukan tidak mungkin harga emas naik ke US$ 2.006/ons.
Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah US$ 2.010/ons.